Akupun melangkahkan kaki keluar kelasku dan bergegas menuju kelas temanku yang lain..
tapi langkahku terhenti di ambang pintu kelasku..
dari kejauhan, aku melihat sosok seseorang yang sudah tidak asing untukku..
dia sedang duduk bersama temannya di depan kelas temanku..
jarak yang kurang lebih 15 meter tidak membuatku sulit mengenali ciri-cirinya..
hahahaha.. dia tertawa dan, oh tidak dia melihat ke arahku...
bagaimana ini?? apa aku harus kembali ke dalam kelas?
Tapi tubuh ini malah tetap berjalan ke arahnya, dan masih tetap saling bertatap mata..
ada apa dengan diriku?? kenapa tidak bisa berhenti..
Gawat, kita semakin dekat..
tunggu, aku mendengar sesuatu..
" Dia berjalan ke arahku. hahaha, aku tahu dia sering memperhatikanku diam-diam dan begitu juga sebaliknya. aku selalu memperhatikannya dari jauh. bisa di bilang dia yang sering ku perhatikan dan memperhatikanku. hihihi dia lucu sekali. semakin dia mendekat wajahnya terlihat memerah"
hei, suara siapa itu??? aku semakin kikuk mendengar kata-kata itu. jangan-jangan itu suara?? tapi tidak, mulutnya hanya tergambar senyum, dia tidak berbicara sama sekali. Atau, aku yang bisa membaca pikirannya? atau mungkin, hatinya !!!!!???
Hadduh, di masih saja menatapku dan parahnya lagi aku juga masih menatapnya. Aissshh, pasti mukaku sudah memerah. Aku paksakan mataku utnuk berpaling.
Thanks God, orang yang ingin ku temui tiba-tiba keluar dari kelasnya.
"Anggie" teriakku.aku mempercepat langkahku menuju anggie yang ada di ambang pintu kelasnya. Tidak ! aku masih harus melewati pria itu.
Aku mempercepat langkahku dan tentunya aku sudah tidak memperhatikannya lagi. kita kini begitu dekat. dia berada di sampingku dan sedang duduk melantai disana.
Aku memperhatikanya dari sudut mata kiriku.
kecewa. kini dia sudah memusatkan pandangannya ke depan..
" kenapa kau ahlikan pandangmu? kau tahu aku begitu bahagia kau terus memandang ke arahku sambil tersenyum. apalagi tiba-tiba aku bisa membaca pikiran atau hatimu. Ah,, kesempatan langkah " kataku dalam hati. tunggu, suara itu terdengar lagi.
" bukankah kau yang mengahlikan pandangmu duluan? aku sama kecewanya denganmu. ini kesempatan langkah. hei, aku ada di sini di sampingku. benarkah kau bisa membaca pikiranku , hmm maksudku kau bisa membaca hatiku???"
Dengan segera aku langsung memandang ke arahnya dan tanpa di duga saat itu juga dia langsung melihat ke arahku dengan mendongkakkan kepalanya ke atas.
Dia berdiri. Kita masih saling berpandangan beberapa saat. Hanya saja kini aku yang harus mendongkakkan kepalu ke atas karena di terlalu tinggi. Kita hanya bejarak satu langkah. Sedangkan Anggie hanya berdiri mematung disana bingung dengan apa yang terjadi.
" Kau !!?? " kata kami berbarengan sambil menunjuk satu sama lain. " hahahahahaha. "
langka bukan langkah..
BalasHapus:p